What I'm concerned of..

Send your message of solidarity!

Sabtu, 15 Oktober 2011

AIPGI meeting, Feb 2011

Dear friends :)

How's life treatin u?

Aku mau cerita soal hasil pertemuan Ilmagi dgn AIPGI di awal tahun 2011 kmaren. Maaf yah (super) telat (banget) ngepost hehe.

Profesi ahli gizi ter-registrasi (registered dietitian atau registered nutritionist atau apapun lah itu yg sampai skrg masih blm jelas) akan secepatnya dilegalkan dan dibuat standarnya.
Soal isu interprofesi (antara dokter SpGK dan ahli gizi atau antara ahli gizi atau ahli madya, dll)  blm terlalu jd concern AIPGI. Mungkin krn msh ngurus profesi gizinya sendiri dulu kali ya?

HPEQ disebut2 bbrp kali di meeting itu, dianggap sbg trigger untuk AIPGI supaya segera memikirkan masa depan ahli gizi demi derajat kesehatan rakyat Indonesia yg lebih baik :)
(HPEQ
: Health Professional Education Quality, proyek Dikti yg bekerjasama dgn World Bank untuk meningkatkan kualitas pendidikan profesi kesehatan di Indonesia. Ada 7 bidang: kedokteran umum, kedokteran gizi, kebidanan, keperawatan, farmasi, kesehatan masyarakat, dan tentunya GIZI :D)

Dibahas jg soal
‎​perbedaan kompetensi sarjana gizi dikarenakan perbedaan fakultas pengampu prodi gizi. Itu udah clear bahwa bukan berbeda kompetensi tetapi berbeda kultur aja. Intinya 80% mata kuliah sama, sisa 20% diserahkan k kebijakan msg2 prodi. Misal IPB krn pertanian jd lebih k pangan&masyarakat. UGM Undip UB lebih k klinis krn di bwh FK. Dll. Soal perbedaan kompetensi disepakati hanya mindset dan perasaan melihat rumput tetangga lebih hijau aja :p

Bener banget. S.Gz kyk ga punya lahan, tlalu luas dan cenderung k industri pdhl klinis msh butuh; begitu jg sebaliknya.
‎​
Bicara ttg RD. Skrg sekolah RD baru dbuka di UGM, udah ada 7 angkatan, tp yg ada ujian kompetensi baru angkatan pertama. 6 sisanya ga pake ujian krn sebenernya blom ada standardisasi kompetensi yg jelas (kalo ada yg mau koreksi, silakan hehe). Yg bs ambil RD di UGM hanya S.Gz lulusan UGM, di luar itu ga boleh (atau boleh tp dgn mekanisme yg cukup sulit). Ini diprotes banget, banyak yg nanya2 k ILMAGI. Nah kmaren disampein. Stelah debat2 ala orang pinter bersama tetua2 AIPGI, diputuskan akan ada universitas yg akan buka RD dlm waktu dekat dan diperbolehkan lintas universitas *yeaaaaay! :)

Aku sempet ngobrol langsung sm ketua AIPGI (Pak Hamam), beliau bilang ingin sekali bertukar pikiran dgn mahasiswa dalam penyusunan kurikulum&sistematika S1 gizi dan RD. Menurut beliau, Ilmagi-lah media yg tepat :) Peran Ilmagi (yg jg disetujui oleh bapak2&ibu2 di AIPGI) adalah sbg penyambung apa maunya mahasiswa dgn penyelenggara pendidikan. Juga sbg penyemangat supaya AIPGI cepet2 beresin sistematika RD hehe.

Ilmagi sudah menyusun artikel untuk dipublikasikan secara luas dan khusunya untuk AIPGI dan PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia). Isinya ttg apa sih yg sebenarnya diinginkan mahasiswa gizi nanti kalo udah lulus dan apa pendapat mahasiswa gizi ttg RD.
*applause untuk teman2 departemen Isu dan Advokasi Ilmagi :D

Anyway, skrg saya (atas nama Ilmagi) masih mjd anggota dr HPEQ
 students walaupun sudah lengser dari kursi kerajaan sekjen hahaha. Kita di HPEQstudents menjalankan misi untuk menyelaraskan interprofessional education untuk pendidikan profesi kesehatan di Indonesia. Dalam waktu dekat akan ada kabar lg ttg HPEQ, secepatnya akan dipublish.

Sepertinya tulisan ini sudah terlalu panjaaaaaaaaang. Semoga bisa memberi inspirasi dan berguna buat temen2 semuaaa :D

Cheers,
Busaski *S.Gz soon to be!*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar